Sabtu, 05 Maret 2016

Safety Riding

Safety Riding

Safety Riding.. Apaan Sih ?


Kondisi seperti saat ini membuat sepeda motor menjadi pilihan paling praktis dan ekonomis sebagai alat transportasi baik pribadi maupun keluarga. Kemampuan melalui jalan yang relatif kecil seakan membuat motor menjadi kendaraan bebas macet dan efektif, sementara itu juga konsumsi BBM yang sangat irit membuat kendaraan ini sangatlah ekonomis.
Namun sayang juga ketika demikian mudahnya memperoleh sepeda motor, tetapi tidak dibarengi dengan kesadaran untuk belajar berkendara dengan baik dan aman. Masih banyak kita lihat orang mengendarai motor dengan sekencang – kencangnya yang membahayakan dirinya juga orang lain disekitarnya. Menurut survey lebih dari 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor kendaraan dan lingkungan.
Safety Riding sama halnya dengan istilah Safety Driving bagi pengguna mobil, istilah Safety Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi diri sendiri maupun orang lain. Safety Riding bisa juga diartikan sebagai cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi pengendara itu sendiri maupun terhadap pengendara lain.

Point-poin dalam Safety Riding antara lain:

  • Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
  • Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
  • Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.
  • STNK dan SIM selalu siap atau tidak expired.
  • Plat Nomor depan belakang
  • Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam situasi terburuk:
  1. Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle motor. disarankan yang ada pelindung kerasnyaatauhard protector, berlaku untuk rider dan penumpang.
  2. Jaket, sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan baik kecil maupun besar. Selain itu usahakan untuk menggunakan njaket yang berwarna cerah atau terang, hal ini untuk membuat pandangan pengemudi kendaraan lain menjadi fokus terhadap keberadaan kita khususnya jika kita berkendara di malam hari.
  3. Helm. Rider disarankan mengunakan Helm Full Face sedangkan untuk penumpang di harapkan mengunakan minimal Helm Open Face.sebaiknya mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala, poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm catok atau helm proyek dan sejenisnya.
  4. Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan kaki. Mengunakan Sepatu yang tertutup hingga tumit atau boot berlaku untuk rider dan penumpang.
  • Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.
  • Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpati/kekaguman pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi sebisa mungkin menghindari prilaku-perilaku seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain.
Tips Berhelm Nyaman dan Aman
Helm, atribut vital bagi pengemudi dan penumpang sepeda motor. Selain melindungi kepala dari sengat matahari hari, dan yang paling penting adalah melindungi kepala dari kecelakaan lalu lintas. Seiring berjalannya waktu, helm juga mengalami banyak perkembangan, tak hanya sebagai pelindung, helm juga jadi aksesori. Namun sayangnya banyak rider yang justru sering mengabaikan hal ini. Banyak rider yang hanya menggunakan helm karena formalitas saja dengan tidak dipakai secara benar atau dengan menggunakan helm yang tidak melindingi kepala secara keseluruhan.
Apapun alasannya helm tetap pegang peranan penting bagi pengendara motor. Demi keselamatan dan kenyamanan berkendara tak ada salahnya mencermati tips berhelm berikut:
  • Pilih kaca helm yang bening dan memberikan efek netral sehingga tak mengganggu pemandangan, terutama saat digunakan pada malam hari. Ukuran helm harus disesuaikan dengan kepala pemakainya. Helm yang disarankan bagi seorang pengemudi adalah helm yang pas atau menekan bagian pipi dan dahi pada wajah.
  • Jika helm yang digunakannya itu tidak pas atau longgar, besar kemungkinan helm itu akan terlepas dari kepala semakin besar dan membahayakan pengendara.
  • Helm yang disarankan bagi pembonceng adalah menggunakan helm yang sesuai dengan ukuran kepala pemakainya dengan kaca polos, usahakan menggunakan helm yang menutupi seluruh bagian wajah.
  • Buka kaca bagian depan helm seperempat bagian saat hujan atau membuka seluruh ventilasi helm. Membuka kaca akan mengurangi kabut pada kaca yang dapat mengganggu penglihatan pengemudi.
Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono, tidak ugal-ugalan, patuh lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta memberi contoh positif kepada sesama pengguna jalan.

sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar